Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Bangka Barat Gelar Koordinasi Program dan Kegiatan Pertanian 2025



Koordinasi Program dan Kegiatan Pertanian TA 2025

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat Gelar Koordinasi Program Pertanian Tahun 2025

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat, dengan dukungan dari Bank Sumsel Babel, menggelar kegiatan Koordinasi Program dan Kegiatan Pertanian Tahun Anggaran 2025. Acara ini dilaksanakan di enam kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, mulai Selasa (11/2/2025), dengan tujuan meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, khususnya dalam program pengembangan jagung.


Kegiatan ini berlangsung di berbagai lokasi, yaitu:

  • Kecamatan Parittiga (Selasa, 11 Februari 2025) di Gedung Serba Guna Kecamatan Parittiga
  • Kecamatan Jebus (Selasa, 11 Februari 2025) di Balai Penyuluhan Pertanian Jebus
  • Kecamatan Mentok (Rabu, 12 Februari 2025) di Balai Penyuluhan Pertanian Mentok
  • Kecamatan Simpang Teritip (Kamis, 13 Februari 2025) di Balai Penyuluhan Pertanian Simpang Teritip
  • Kecamatan Tempilang (Senin, 17 Februari 2025) di Gedung Serba Guna Kecamatan Tempilang
  • Kecamatan Kelapa (Selasa, 18 Februari 2025) di Gedung Serba Guna Kecamatan Kelapa


Turut hadir dalam kegiatan ini:

  • Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat
  • Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
  • Camat, Kapolsek, dan Danramil di setiap kecamatan
  • Seluruh Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa di setiap kecamatan
  • Ketua Gapoktan, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)


Fokus Program: Pengembangan Jagung dan Optimalisasi Dana Desa


Dalam koordinasi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Azmal, AZ., menegaskan bahwa Kementerian Pertanian telah menjalin kerja sama dengan Polri dalam pengembangan jagung dan dengan TNI dalam pengelolaan padi. Selain itu, perusahaan perkebunan yang melakukan replanting diwajibkan menanam jagung dengan metode tumpang sisip. Kabupaten Bangka Barat menargetkan pengembangan jagung seluas 7.300 hektar guna meningkatkan kesejahteraan petani.


Dibahas pula strategi optimalisasi penggunaan dana desa untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk mekanisme pengajuan bantuan benih jagung hibrida, Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan bagi petani, serta pemanfaatan dana desa untuk ketahanan pangan.

Pembentukan Tim Pengembangan Jagung


Dalam acara ini juga dilakukan pengukuhan Surat Keputusan (SK) penempatan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian serta pembentukan Tim Pengembangan Jagung yang akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini:

  • Ketua Tim: Aryanto, S.TP.
  • Penanggung Jawab Kecamatan:
  • Mentok: Habita Dwi Anggasari, S.TP.
  • Simpang Teritip: Agung Ari Wibowo, S.Pt., M.Ec.Dev., M.A.
  • Jebus: Khairanis, S.P.
  • Parittiga: Romadonni, S.T.
  • Kelapa: Sri Mulyono Basuki, S.Pt.
  • Tempilang: Juliandra, S.TP.

Hasil Diskusi dan Rekomendasi

Dalam diskusi yang berlangsung, didapat beberapa kesimpulan penting, di antaranya:

  1. Penyuluh pertanian harus lebih aktif dalam mengatasi kendala teknis budidaya jagung.
  2. Perlu bantuan dari dinas terkait penyediaan pestisida, pupuk, bibit, dan bantuan lainnya.
  3. Kepastian terkait lahan yang dapat digunakan, terutama di Kecamatan Parittiga yang sebagian lahannya berstatus hutan produksi. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengarahkan desa yang memiliki lahan di kawasan hutan untuk segera mengajukan izin ke Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
  4. Jaminan penyerapan hasil produksi oleh Bulog.
  5. Untuk Kecamatan Parittiga dan Jebus yang tidak memiliki perusahaan sawit sebagai mitra pendanaan, desa diharapkan dapat memanfaatkan dana ketahanan pangan desa melalui BUMDes atau masyarakat dapat mengakses KUR.

Pemerintah daerah berkomitmen memastikan ketahanan pangan desa berjalan optimal melalui kolaborasi berbagai pihak. Program ini diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung, mendukung kesejahteraan petani, serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, desa, aparat keamanan, dan pihak swasta, Kabupaten Bangka Barat siap mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.